Di Balik Kemegahan Dubai

Kemegahan Dubai

Dubai merupakan negara yang banyak menarik perhatian masyarakat dunia,termasuk di Indonesia. Negara tersebut semakin eksis dengan gedung-gedung megah dan kendaraan-kendaraan mewah.Salah satu sumber kekayaan Dubai berasal dari minyak bumi yang ditemukan sekitar tahun 60-an. Halini sangat membantu perkembangan ekonomi Dubai. 

Dubai dipimpin oleh Syekh Rasyid bin Saeed Al-Maktoum. Iamelihat Dubai tidakbisaterus-menerusbergantungpadaminyakbumi, harusadaalternatiflain yaitu mengeruk muara sungai. Kapal-kapal besar bisa melintasinyadanakanikutmembantumempercepatrodaperekonomian Dubai. Selain itu, dibangun juga infrasturktur pendukunglainnya seperti jalan, perumahan, sekolah dan lain-lain.Hasil yang diperoleh sangat luar biasa hanya dalam beberapa tahun Dubai telah mendatangkan lebih banyak kapal dari luar dibanding dengan Singapura.Investor asingjugasemakin banyak masuk ke Dubai dengan tujuan ingin memperoleh keuntungandarilajuperekonomianDubai. 

Dubai merupakan ke-emir-an yang paling populer diantara enam Emirat yang lain di Uni Emirat Arab.Hal tersebut dikarenakan Dubai didesain sangat mewah.Terdapat proyek prestisius, seperti pengerukan sungai Dubai Creek, reklamasi pantai dengan membuat pulau-pulau baru, kemudian dijadikan properti yang bisa disewa oleh orang asing.Selainitu, pendirian gedung tertinggi di dunia yaitu Burj Khalifa, semakin memantapkan kemewahan Dubai.Tidak lupa hotel dengan interior berlapis emas Burj Al Arabdan pusat perbelanjaan besar. Kebebasan cukainya membuat Dubai semakin banyak menarik pengunjung dari luar negeri. 

Dibalik kemegahan Dubai, terdapat sisi lain yang memprihatinkan berupa area kumuh dan para pekerja miskin yang tinggal di daerah tertentu. Sulit dipercaya tentang kejadian tersebut. Namun itulah fakta yang terjadi. Sebuah fakta mengejutkan, daerah tersebut sangat jarang terekspos. 

Seperti yang diberitakan DetikTravel.com yang dilansir dari BBC mengabarkan tentang keadaan masyarakat miskin di Dubai. Banyak imigran dari luar Uni Emirat Arab seperti China, Bangladesh, Pakistan, dan India yang datang untuk bekerja, misalnya menjadi buruh bangunan. Mereka dijanjikan tempat tinggal yang layak dan makanan gratis, beserta gaji yang lumayan mungkin bisa ditabung dan dikirim untuk keluarga di negara asal. Ternyata, para pekerja imigran kebanyakan ditempatkan di kompleks kumuh yang tersembunyi dari mata wisatawan. Lokasi area kumuh tidak mudah untuk bisa dikunjungi, apalagi bagi para turis mancanegara. Gaji yang didapat juga tidak sesuai dengan perjanjian awal oleh agensi tenaga kerja. Kehidupan disana bisa dibilang kurang layak, kontras kehidupan glamor Dubai yang sering terlihat di TV. 

Dikutip dari Daily mail, salah seorang fotografer asal Iran, Farhad Berahman, mencoba untuk mengungkapkan sisi lain Dubai yang kumuh, panas, dan padat di mana tempat ini dijauhkan dari kemewahan Dubai. Tempat ini juga cukup jauh dari pusat kota, karena dikhususkan bagi mereka yang mencari pekerjaan kasar sebagai buruh bangunan dan lainnya. Kota bernama Sonapur, berisi setidaknya 150.000 pekerja atau buruh, yang kebanyakan dari India, Pakistan, Bangladesh, dan Tiongkok. 

Farhad menjelaskan bagaimana mereka hidup pas-pasan, dengan gaji yang sangat murah untuk ukuran Dubai yang begitu gemerlap dengan kemewahannya. Mereka juga bekerja lebih lama dan yang lebih memprihatinkan lagi, kota ini tidak terdapat di dalam peta Dubai. 

Farhad Berahman berharap kepada masyarakat akan tergerak dan membantu memperjuangkan hak asasi para buruh yang disembunyikan dari kemegahan di Dubai. "Saya pikir memperlakukan manusia begitu kejam adalah Hak Asasi Manusia dan ternyata masih ada di sekitar kita," katanya. "Aku tidak bisa memberitahu siapa pun apa yang harus dipikirkan dari gambar, tapi saya percaya mereka berbicara dari mereka sendiri.

Kemegahan Dubai

Share this

Related Posts

Previous
Next Post »

- Berikan komentar yang mendidik dan membangun
- Kami harapkan saran dan kritikan yang baik untuk menambah kualitas artikel
- Berikan komentar yang sopan tidang mengandung unsur Porno dan SARA
- Jangan meninggalkan Link Aktif

Terimakasih atas Kepercayaannya